Sabtu, 25 April 2015

Pintu-pintu kemaksiatan

Kajian oleh ustadz Zaid Susanto 
Masjid Pogung Raya

Setiap manusia tempatnya kesalahan, 
Untuk menghindari seringnya kita terjerumus dari kesalahan, maka kita perlu mengetahui pintu-pintunya. 
Kemaksiatan itu memiliki sebab dan memiliki pendahuluan, yang akhirnya akan mengantarkan kepadanya. Kemaksiatan itu memiliki pintu masuk yang menyebabkan seseorang masuk kedalam kemaksiatannya, sebagaimana kebaikan ada pintunya, maka kemaksiatan ada pintu dan kuncinya. 
Mengetahui perkara yang menyebabkan seorang yang terjemurus dalam kemaksiatan, itu adalah sangat penting. Supaya seseorang bisa menjauhi kemaksiatan dan menjaga diri agar tidak terjatuh dalam kemaksiatan. 

Sahabat hudaifah Ibnu Yaman berkata dulu para sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan-kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena aku takut kalau keburukan itu akan menemuiku, aku takut aku akan terjerumus dalam keburukan itu. 

Kata seorang penyair, aku mengetahui keburukan bukan untuk melakukannya tetapi untuk menghindarinya. 

Penyebab kemaksiatan kepada Allah itu banyak.

Maksiat itu ada dua macam. 
1. Meninggalkan kewajiban. 
2. Melanggar aturan, atau mengerjakan perkara yang haram. 

Kemaksiatan yang paling besar adalah, sibuknya manusia untuk mengerjakan perkara yang tidak bermanfaat bagi dia dan tidak ada kepentingan baginya. 
Contohnya, Shalat, ia tidak shalat karena sibuk dengan yang lain. Contoh lain Tidak menutup aurat, karena sibuk membuka aurat dan yang lainnya. 
Maka cek diri kita, apakah yang kita lakukan sudah bermanfaat atau tidak bermanfaat. 

Sesuatu yang menyibukkan diri dalam hal yang tidak bermanfaat itu adalah maksiat. Maka Imam Syafii mengatakan, jiwa itu kalau tidak disibukkan dengan pekerjaan bermanfaat maka jiwa akan menyibukkan anda dengan yang tidak bermanfaat. 

Pekerjaan yang tidak bermanfaat itu ialah yang tidak mendatangkan manfaat bagi dunia dan akhirat.  
Contoh nonton bola. Kalau dipikir, nonton bola jam 2 malam, itu faedah dunianya apa? Apa badan jadi sehat, IQ jadi nambah, atau mata jadi tajam pandangannya? Ada manfaatnya? Jujur? 
Kalau faedah agama, apa faedahnya bagi agama kita? Apakah kita nonton bola sambil berdzikir? 
Paling-paling dzikir ya kalau tim kesayangan kebobolan, dzikir ya astagfirullah Al adzim. 

Maka, Jika perkara ini tidak ada faedah dunia dan akhirat maka ini adalah pintu maksiat. Meninggalkan suatu perkara yang tidak manfaat, adalah sebuah sebab untuk mencapai kesempurnaan keislaman seseorang dan keimanan seseorang.  
Oleh karena itu pernah nabi bersabda, Diantara tanda baiknya keislaman seseorang, meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-tirmidzi, Ibnu majah, di hasankan oleh Imam Nawawi dan al albani. 

Barangsiapa yang menyibukkan dengan perkara yang tidak ada manfaatnya, perkara yang percuma dan memberikan kepada dunia semua waktunya, atau berlebih-lebih dalam menikmati perkara yang mubah, Misalnya tidur, tidur yang berlebihan. Makan, makan yang berlebihan. Makan di Warung kucing, makan lima ribu ngobrolnya berjam-jam, perkaranya mubah, tapi berlebih-lebihan dan perkara yang mubah ini tidak dijadikan sebagai perkara atau sarana untuk mengingatkan agar bertaqwa kepada Allah maka ia telah membuka pintu kemaksiatan bagi dirinya sendiri. 

Adapun pintu-pintu maksiat adalah anggota tubuh manusia, yang paling berbahaya ada empat; 
1. Mata.
2. Lisan.
3. Akal.  
4. Anggota tubuh lainnya.

Dikatakan oleh Imam ibnul qayyim, barangsiapa yang menjaga empat anggota ini maka ia telah menjaga agamanya yakni:
1. Pandangan-pandangan 
2. Bersitan-bersitan pikiran
3. Ucapan-ucapan
4. Langkah-langkah

Maka seorang manusia hendaknya menjadi penjaga dirinya sendiri di depan empat pintu ini. Hendaklah ia betul-betul berjaga-jaga di garis depan pintu ini, karena dari pintu ini musuh itu akan masuk, siapa itu? Syaitan. 

Manusia memiliki dua musuh. Barangsiapa yang belum bisa mengalahkan musuh yang ada didalam jiwanya maka ia tidak bisa mengalahkan musuh yang ada di luar jiwanya. Musuh Intern itu adalah jiwanya, asalnya jiwa itu senantiasa memerintahkan diri untuk melakukan keburukan. Kalau seseorang itu tidak bisa mengalahkan musuh Intern maka ia tidak bisa mengalahkan musuh diluar. 

Musuh diluar itu ada tiga 
1. Iblis/syaitan 
2. Orang kuffar
3. Orang munafik

Orang yang tidak bisa mengalahkan musuh didalam jiwanya maka ia tidak akan bisa mengalahkan musuh di luarnya. 
Orang yang tidak bisa mengalahkan dirinya untuk bangun shalat subuh tidak akan bisa mengalahkan musuh di luarnya. Contoh Kalau tangan anda masih sakit asam urat maka tangan anda tidak bisa digunakan memukul orang. 

Maka ketahuilah pintu-pintu kemaksiatan ini agar kita bisa terhindar dari keburukan dan kemaksiatan. 
 

Selasa, 21 April 2015

Fitnah dajjal

Kajian ustadz Ammi Nur baits
Mushola al ikhlas, sendowo

Fitnah dajjal

Salah satu cara untuk menghindari fitnah dajjal adalah menghafal surat AL kahfi.

Fitnah dajjal terbesar adalah fitnah dunia. Tahun sebelum datangnya dajjal, Allah kondisikan kaum muslimin dalam keadaan kekurangan.
Setelah dajjal muncul, maka nabi Isa akan turun. Keyakinan muslimin ketika nabi Isa turun adalah membantai kekufuran dan membunuh dajjal. 

Tanda kiamat kubro
1. Munculnya mahdi
2. Munculnya dajjal
3. Turunnya nabi Isa.

Nabi. Isa turun di timur Damaskus, bertepatan dengan waktu shalat subuh dan shalat subuh telah di iqomati, kaum muslimin menyuruhnya jadi Imam, lalu nabi Isa menolaknya. Nabi Isa turun dan menjadi umat nabi Muhammad, dan tidak membawa syariat baru. 
Turunnya nabi Isa adalah kebenaran dan mempunyai tugas yang berbeda dengan keyakinan kaum Nasrani. 
Surat Ali Imran ayat 81, ingatlah ketika Allah mengambil janji seluruh para nabi dari yang pertama hingga terakhir, ketika diberikan hikmah dan kitab kemudian datang kepada kalian para nabi dikemudian hari, seorang rasul yang membenarkan wahyu yang kalian bawa, apakah kalian sanggup untuk beriman dan menolongnya, dan mereka para nabi mengatakan, apakah Kamu akan mengambil perjanjian? Lalu para nabi mengatakan kami sepakat. Dan saksikanlah  saya menjadi saksi bersama kalian. 

Inilah adalah persaksiannya Allah dengan para nabi tentang diutusnya nabi Muhammad. 
Ayat ini merupakan dalil tegas tidak ada nabi yang masih hidup di dunia. Jika ada maka mereka harus menolong nabi Muhammad. Jika nabi Ilyas dan khudri masih hidup mereka wajib mendatangi nabi Muhammad. Namun tidak dijumpai para nabi itu ikut membela nabi. Jika mereka masih hidup mereka harus membaiat nabi sebagai nabi. 

Andai Musa masih hidup maka Musa tidak boleh melakukan apapun selain mengikutiku. Nabi Isa turun dalam rangka membunuh dajjal dengan tombak beliau. 

Palestine dimasa mendatang menjadi istananya dajjal. Palestina tidak dilindungi Allah tidak sebagaimana Mekkah dan Madinah, maka memaksakan diri untuk melindungi Palestine dari orang kafir, maka tidak mungkin bahkan Palestine merupakan markas dajjal. 
Apabila Isa melihat dajjal, maka dia meleleh sebagaimana garam meleleh di air. Andaikan nabi Isa biarkan ia meleleh pasti mati sendiri namun nabi Isa membunuhnya. Artinya nabi Isa membunuh dajjal. Ketika itu kemenangan di tangan Isa, untuk menampakkan dajjal mati ditangan Isa, dan kekuasaan menjadi milik nabi Isa. Setelah itu keluarlah Yajuj dan majuj. Ini sekaligus menjadi tanda hari kiamat. 

Yajuj dan majuj, ini dua kelompok yang kafir, yang berasal dari keturunan Bani Adam. Dan dua kelompok ini sangat banyak tidak ada ya g bisa menghitungnya kecuali Allah. Sampai disebutkan dalam sebuah hadis, Rasulullah menyebutkan berapa jumlah Yajuj majuj, Allah pernah memanggil Adam, wahai Adam, kemudian Allah berfirman, keluarkanlah gerombolan para ahli neraka, lalu Adam beratnya siapakah gerombolan penghuni neraka, lalu Allah berkata, dalam setiap seribu ada 999 masuk neraka, satu yang selamat ke surga. Ini adalah keturunan Adam, artinya seluruh umat manusia. Keturunan nabi Adam 1/1000 masuk surga. Maka para sahabat bersedih. Untuk menjadi satu dari seribu peluangnya sangat kecil. Gembira lah kalian karena 1 yang masuk surga adalah kalian yakni umat nabi Muhammad, yang. 999 adalah Yajuj dan majuj. Ini menggambarkan banyaknya Yajuj dan majuj. 
Ini menunjukkan betapa mahalnya surga, Imam Ibnu qayyim mempunyai sajak yang berakhiran nun. 

Wahai barang dagangan Allah kamu tidaklah barang dagangan yang mahal bagi orang yang pemalas.
Wahai barang dagangan Allah engkau tidaklah orang yang selamat kecuali satu atau dua. 

Seribu Yajuj dan majuj dibandingkan Mukmin sangat banyak dan mereka adalah kafir. Karena itulah hadis ini memberikan kesimpulan tidak benar pendapat ulama Yajuj dan majuj adalah bangsa Cina dan bangsa tartar. Diantaranya Syaikh abdurahman As sadi. Namun yang benar Yajuj dan majuj belum keluar. Dan Yajuj Dan majuj semuanya orang kafir. Mereka adalah orang yang suka berbuat kerusakan di bumi, ketika gerombolan pertama datang mereka melewati sebuah laut kecil, lalu mereka minum air di danau ini sampai habis. Nama dananya danau kaspia, lalu gelombang kedua datang, dan mengatakan dulu  danau ini ada sekarang kering. Kemungkinan besar mereka adalah orang yang berasal dari negeri itu. Yajuj Dan majuj berada didalam benteng yang dibangun oleh dzulqarnain. Dajjal itu anak Bani Adam. Begitu juga Yajuj dan majuj.

Yajuj dan majuj tidak akan melewati Gunung thur. 
Pasukan nabi Isa berhasil mengalahkan dajjal, orang kafir. Dibawah pimpinan nabi Isa dan mahdi seluruh pimpinan Yahudi, Nasrani, dajjal akan kalah Dan itu adalah jihad terbesar. Akan tetapi ketika Yajuj dan majuj datang mereka tidak bisa mengalahkannya. 
Ini dalil tegas dalam jihad, kalau pasukan muslimin tidak mampu melawan maka tidak boleh jihad. Jihad itu wasilah untuk mencapai tujuan dalam Islam bukan tujuan utama. Karena itu jika orang menjadikan jihad tujuan utamanya ini adalah keliru. 

Allah membinasakan Yajuj dan majuj dalam satu malam. Sehingga mereka menjadi bangkai. Saking banyaknya mereka mati mereka seperti Gunung yang isinya bangkai manusia. Lalu Allah mengutus burung yang memiliki leher seperti leher onta. Burung ini mengambil bangkai dan melempar mereka ke laut. Salah satu hikmah Allah jadikan laut asin, sebanyak apapun bangkai maka tidak busuk. Lalu Allah turunkan hujan untuk membersihkan mereka. 

Tanda kiamat setelah itu adalah Allah cabut kan AL quran dalam hati manusia. Allah hilangkan quran dari mushaf.
Munculnya Ad dukhan, munculnya kabut
Hancurnya Kabah
Terbitnya matahari dari barat
Muncul dabba, binatang yang bisa berbicara.
Munculnya lembah yang menggiring manusia ke masyhar. Akan ada muncul api dari Yaman, yang akan mengejar manusia untuk menggiring mereka ke masyhar. Mashyar ada dua. Di dunia dan di hari kiamat. Mashyar itu di Syam, tempat berkumpulnya seluruh manusia di bumi nantinya. 

Dalil nabi Isa akan turun, tidak ada satupun ahli kitab selain mereka beriman kepada nabi Isa sebelum matinya nabi Isa. Dan dali, nabi Isa adalah ilmu bagi hari kiamat dan jangalah kalian meragukannya. Nabi Isa adalah tanda datangnya hari kiamat.  

Batasan Kafirnya seorang yang meninggalkan shalat

Kajian ustadz Ammi Nur baits
Mushola al ikhlas, sendowo

Apabila kita mengambil pendapat orang yang meninggalkan shalat itu kafir, apakah syarat menjadi kafir itu meninggalkan seluruh shalat atau sebagian. 

1. Tidak kafir jika tidak meninggalkan seluruh shalat. Jika hanya shalat maghrib, atau Jumat saja maka tidak kafir.
2. Meninggalkan semua shalat, maka ini dihukumi kafir. 

Jika meninggalkan shalat tanpa udzur, maka ia dihukumi kafir. Orang yang mengakhirkan shalat dari waktunya secara terus menerus, ia bisa keluar dari Islam. 

Shalat jamaah hukumnya wajib, tidak boleh meninggalkan shalat berjamaah kecuali ada udzur. Meninggalkan shalat berjamaah dengan sengaja adalah ciri orang munafik. 
Barangsiapa yang tidak mendatangi shalat berjamaah maka tidak ada shalat baginya. 

Jika sebuah kampung tidak menunaikan shalat, maka dipastikan kampung tersebut sudah dikuasai oleh syaitan. 

Nabi punya keinginan untuk amar maruf nabi mungkar, beliau keliling kampung untuk mencari orang yang tidak mau shalat berjamaah, terutama di jaman beliau adalah orang munafik, dan diancam untuk membakar rumah mereka.
 Kaidah hukuman tidak boleh melebar. Jika ada yang bersalah maka tidak boleh menghukumi dengan hukuman yang melebar ke orang lain. Sehingga nabi mengurungkan keinginan tersebut, karena khawatir ada istri dan anak seorang lelaki yang tidak mengerjakan shalat berjamaah di masjid. 
Orang boleh meninggalkan shalat jamaah jika ada udzur syar'i. Batasannya adalah jika tidak dikerjakan akan membawa mashlahat yang besar. 

Adapun Manfaat orang menjaga shalat berjamaah:
1. Persatuan muslimin
2. Saling akrab
3. Saling bantu membantu. 

Shalat berjamaah merupakan bagian dari Islam, namun disayangkan banyak orang yang menganggap remeh shalat. 


Kafirnya orang yang meninggalkan shalat

Kajian ustadz Ammi Nur baits
Mushala al ikhlas, sendowo 

Imam Ahmad mengatakan, siapa yang meninggalkan shalat maka dia kafir. Dan tidak ada satupun amal yang ditinggalkan menyebabkannya kafir kecuali shalat. Siapa yang kafir Allah membolehkannya untuk dibunuh. Maka ini adalah hukuman orang yang murtad. Semua orang yang divonis kafir maka halal darahnya. Tugas membunuh ini kembali kepada Pemerintah. Karena kalau Pemerintah yang mengeksekusi tidak ada dendam pribadi. 

Prinsip ajaran sunnah yang disampaikan Imam Ahmad orang yang meninggalkan shalat maka ia kafir. Yang dimaksud kafir adalah keluar dari ajaran Islam. 
Ada beberapa amal yang jika dikerjakan merupakan perbuatan kekufuran namun tidak membuat orang keluar dari Islam. Sebagaimana dosa, ada yang besar dan kecil, dan kekufuran pun demikian. Diantara kufur kecil adalah ada dua sifat manusia yang ini adalah kekufuran, yakni mencela Nasab dan kedua adalah meratapi mayit. Meratapi mayit termasuk dosa besar, karena menunjukkan tidak ridho terhadap ketetapan Allah tentang kematian fulan. Kedua perbuatan ini adalah kekufuran namun tidak membuat irang keluar dari Islam. 
Orang yang shalat maka ia tidak boleh dibunuh. Rasulullah diperintahkan Allah untuk tidak boleh membunuh orang yang masih shalat. 

Masalah meninggalkan shalat ada beberapa rincian. 

Pertama, orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari bahwa shalat itu wajib. Ini adalah kekufuran. Maka orang yang meninggalkan shalat karena tidak mengakui shalat itu wajib, maka ini orangnya kufur, tanpa perselisihan kaum muslimin. Karena ia mengingkari perintah yang diketahui semua orang Islam yang mana perintah ini wajib. Hal ini seperti orang yang mengingkari zakat, juga puasa dan haji ini juga kafir. Tapi jika ada suatu perkara yang bukan sesuatu yang dipahami seluruh kaum muslimin maka yang seperti ini. Tidak termasuk kekufuran. Ada orang yang mengingkari wajibnya wudhu karena memakan daging onta. Maka orang ini tidak kafir karena status batalnya wudhu belum disepekati para ulama. Ini adalah masalah khilafiah. Sama halnya kepada orang yang tidak mau mengakui haramnya rokok. Karena rokok membahayakan, dan Ini adalah ijmanya para dokter. Namun orangnya tidak mengakui haramnya rokok tidak kafir. Berbeda kalau orang yang mengingkari haramnya khamr adalah maka ia kafir. Karena semua kaum muslimin sepakat haram. Kalau rokok tidak haram karena ada syubhat. Semua yang bisa menyebabkan candu itu berbahaya dan semua yang berbahaya itu haram, namun dalam hal ini (rokok) masih ada syubhat. 

Kedua, orang yang meninggalkan shalat namun ia meyakini shalat itu wajib. Itu tahu yang meninggalkan shalat itu mendapat hukuman, namun ia sibuk dengan dunianya, ia malas. Dengan demikian ini menunjukkan bahwa mahalnya hidayah. Shalat itu cuma beberapa menit namun ada saja orang yang meninggalkan shalat, disaat ada orang yang bersamaan waktu dengannya sedang menunaikan shalat. 
Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja meskipun ia mengakui shalat itu wajib, maka ia kafir, karena ini adalah Ijma sahabat. Abdullah bin syafii pernah mengajarkan, tidak ada satupun amal yang dianggap para sahabat yang apabila ditinggalkan menyebabkan orang itu keluar dari Islam selain shalat. Diantara dalil orang yang meninggalkan shalat itu kafir, hadits dari buraidah bin Hussein, barang siapa yang meninggalkan shalat ashar maka amalnya terhapus. Sementara amalnya orang yang terhapus adalah kafir. Barangsiapa yang mengingkari keimanan maka amalannya terhapus. Dan di akhirat ia termasuk orang yang merugi. 
Shalat juga sebagai AL bainiyah artinya adalah pemisah sesuatu dengan sesuatu yang lain. Jika dilanggar akan masuk kedalamnya. Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat siapa yang meninggalkannya maka ia kafir. Siapa yang meninggalkan shalat dengan sengaja, maka ia berlepas diri dari tanggungan Allah. Alah tidak menjamin dirinya, kalau tidak dijamin, maka Allah tidak memberikannya surga. 

Dalil yang lain ialah, kalian tidak boleh memberontak kepada Pemerintah, kecuali kalian melihat perbuatan kekufuran yang jelas. 

Nabi bersabda, pemimpin terbaik adalah merka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian. Mereka mendoakan kalian dan kalian mendoakan kalian. Pemimpin terjelek adalah yang kalian benci, dan mereka membenci kalian. Mereka mendoakan keburukan untuk pemimpin itu dan pemimpin juga mendoakan keburukan untuk rakyatnya.. Tidak boleh diperangi selama ibadah shalat masih dijaga. Maka nabi melarang memberontak selama pemimpin masih shalat. 

Orang yang meninggalkan shalat divonis kafir. Lalu yang harus dilakukan Pemerintah ketika menangkap orang yang tidak shalat, maka ia diminta bertaubat. Kalau ia mau bertaubat maka dilepaskan jika tidak maka ia dibunuh dalam kondisi kufur, sehingga tidak dimandikan, dishalatkan dan dikumpul dengan mayit kaum muslimin. 

Ulama mutaakhirin, berpendapat bahwa orang yang meninggalkan shalat sementara ia masih meyakini shalat itu wajib ia tidak kufur namun ia telah melakukan kufur asghar. Mereka berdalil bahwa orang masih memiliki iman. Konsekuensi yang melanggar ini ditangkap oleh hakim maka ia diminta bertaubat, jika bertaubat dilepas, jika tidak dibunuh. Sebagai had meninggalkan shalat. Sehingga ketiak sudah selesai dibunuh, ia dimandikan, dikafani dan dishalatkan. Hukuman shalat dalam Islam hukumannya mati. Hanya berselisih ia kafir atau tidak. 



Hubungan doa dan takdir

Kajian ustadz Amir as soronji
Masjid ulil Albab, universitas Islam Indonesia.


Doa apabila sudah ditakdirkan maka pasti akan terjadi. Sesuatu yang kita minta kita panjatkan jika sudah ditakdirkan pasti akan terjadi, baik kita berdoa atau kita tidak berdoa. Jika yang kita minta tidak ditakdirkan pasti tidak akan terjadi baik meminta doa atau tidak, untuk apa kita berdoa jika sudah ditakdirkan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Doa seolah tidak ada gunanya, kalau segala sesuatu sudah ditakdirkan oleh Allah. Sebagian orang menganggap ini pernyataan yang benar lalu ia meninggalkan doa dan ia berkata tidak ada faedahnya kita berdoa. Orang-orang yang membenarkan pernyataan ini, di samping kebodohan mereka yang keterlaluan dan kesesatan yang melampaui batas, mereka kontradiksi. Mengapa terjadi kontradiksi, karena konsekuensi mazhab mereka menolak usaha-usaha manusia. Mereka mengatakan mengapa saya harus kerja kalau Allah takdirkan saya kaya maka akan kaya, sehingga ia tidak mau berusaha. Konsekuensi mazhab mereka menolak semua usaha yang dilakukan manusia. Maka bantahan bagi mereka, kenyang dan terbebas dari dahaga jika sudah ditakdirkan pasti akan terjadi, kamu gak usah makan saja. Seharusnya mereka tegar dengan pendapat mereka, untuk apa makan untuk apa minum. 

Pernyataan ini tidak sejalan dengan akal manusia. Adakah manusia berakal berpendapat dengan pendapat ini? Tidak. Bahkan hewan binatang ternak diberi naluri untuk berusaha dalam rangka menjaga kelangsungan hidupnya. Burung dipahi hari terbang keluar cari makanan, hewan saja berusaha. Hewan itu lebih berakal dan lebih paham dibandingkan mereka, mereka seperti binatang ternak dan lebih sesat. Karena binatang saja berusaha, mereka tidak mau berusaha. Orang yang berdalil dengan takdir, bertentangan dengan akal sehat. Ada sebagian orang yang sedikit lebih pintar mereka mengatakan menyibukkan diri dengan berdoa masuk dalam bab beribadah kepada Allah. Allah akan memberikan pahala kepada orang yang berdoa, namun doa tidak memberikan pengaruh terhadap apa yang diminta. Ini sesat juga cuman masih mending dibandingkan golongan yang pertama, golongan yang sebelumnya. Tidak ada bedanya menurut mereka antara orang yang berdoa dengan yang tidak berdoa. Hubungan antara doa dan tidak berdoa sama seperti orang yang diam dan orang yang berak sama saja.

Kelompok ketiga berpendapat, doa itu hanya sekedar tanda yang Allah berikan. Apabila Allah memberikan Taufiq itu hanya tanda Allah akan memenuhi keperluannya. 
Ketiga kelompok ini ada yang menyimpang dan sesat.

Yang benar pendapat yang mengatakan segala sesuatu ditakdirkan dengan sebab dengan usaha. Allah tidak mentakdirkanku kita kaya kecuali jika kita bekerja keras. Kenyang itu takdir, sebabnya makan. Kita tidak bakal bisa kenyang kecuali kita makan. Terbebas dari dahaga juga takdir dengan kita minum. Diantara sebab yang paling kuat itu adalah doa. Doa itu sebab. 

Hukum sebab akibat, kita harus mengambil sebab yang syar'i atau sebab qadari
Sebab syar'i, sebab yang diijinkan oleh syariat. 
Sebab qadari, sebab yang terbukti secara pengalaman. 

Dalam mengambil sebab kita tidak boleh bersandar kepada sebab. Tetap kita bersandar kepada Allah. Walaupun sudah usaha dengan maksimal. Kita meyakini seberapa besar kekuatan sebab, tidak akan mempengaruhi tanpa kekuatan dari Allah. Sebagaimana kisah nabi Ibrahim. Api sebab yang sangat kuat bisa membakar apa saja, tapi ketika Allah menghendaki lain, nabi Ibrahim tidak terbakar karena api dijadikan dingin. Sebaliknya terkadang sebab itu lemah tapi Allah takdirkan terjadi maka terjadi. Ketika Maryam mengandung, menendang pohon kurma jatuh lah buah kurma karena takdir Allah. Sebesar apapun sebab yang kita ambil, kalau Allah takdirkan lain maka hasil lain. Intinya Allah nomer satu jangan sampai kita dua kan Allah, melupakan allah. 
Demikian pula masturbasi itu ditakdirkan dengan amal salih dan masuk neraka juga ditakdirkan karena amal yang buruk.  Masuk surga ditakdirkan dengan cara beramal salih. 
Beramal alah kalian masing-masing kalian akan dimudahkan dengan amalan kalian

. Sebagian salaf dipaksa belajar ilmu agama. Namun ilmu punya kekuatan, ilmu akan membimbing kita untuk ikhlas. Sehingga asalanya kami menuntut ilmu untuk selain Allah, namun ilmu membimbing kita untuk ikhlas kepada Allah. 

Doa termasuk sebab yang sangat kuat, keliru jika ada yang mengatakan doa itu sebab yang lemah. Orang yang meremehkan doa doanya tidak akan dikabulkan Allah. Jangan ragu-ragu dengan doa, dan harus yakin akan dikabulkan. 
Doa hamba-Ku tergantung persangkaanya kepadaku. 

Mengambil sebab itu harus sempurna dengan doa dan berharap kepada Allah. 

Doa sebagai obat

Kajian ustadz Amir As soronji
Masjid ulil Albab, universitas Islam Indonesia. 

Ketika jumlah pasukan kaum muslimin sedikit dikeroyok orang kafir, senjata yang digunakan Rasulullah adalah doa. Doa termasuk sebab yang paling kuat untuk merubah kehidupan kita. Kalau belum berubah maka yang salah bukan doanya tapi orangnya. 

Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan, ketahuilah Allah tidak akan menerima doa dari hati yang lalai lagi tidak serius. 
Berdoa tidak konsentrasi tidak khusyuk maka doanya tidak diterima oleh Allah. Oleh karenanya doa adalah obat yang bermanfaat yang bisa menghilangkan penyakit. Doa termasuk obat, bahkan doa adalah obat yang bermanfaat. Pada jaman Rasulullah ada wanita kena penyakit ayan, lalu ia mendatangi Rasulullah. Untuk meminta didoakan. Kata Rasulullah, Rasulullah memberi dua pilihan. Didoakan lalu sembuh atau tidak didoakan, tetap bersabar dan mendapatkan surga. Lalu wanita yang kena penyakit ayan, wahai Rasulullah saya lebih memilih untuk bersabar, tapi ketika saya kambuh aurat saya terbuka, tolong doakan ketika saya kambuh, aurat saya tidak terbuka. Dari sini, kata ulama doa termasuk obat. Doa termasuk sebab kesembuhan. 
Doa adalah sebab yang paling kuat yang bisa mengubah hidup kita. Dalam sebuah hadis ketika tali sandal kita putus, minta bantuan kepada Allah. Maka doa merupakan obat yang sangat bermanfaat yang bisa menghilangkan penyakit. Akan tetapi kelalaian hati dari Allah, itu melemahkan kekuatan doa. Demikian pula memakan yang haram ini bisa menghilangkan kekuatan doa, dan bisa melemahkan doa. 
Para rasul diperintahkan untuk makan yang baik-baik dan laksanakan amal salih. Kemudian dalam ayat lain Allah memerintahkan orang beriman untuk memakan makanan yang baik-baik. Jadi perintah Allah kepada para rasul dan orang beriman itu sama. Kemudian Rasulullah menyebutkan seorang laki-laki yang melakukan Safar yang panjang, rambutnya kusut, pakaiannya berdebu, kemudian ia mengangkat kedua tangannya kelangit, sambil membaca ya rabbku, ya rabbku, tetapi makanannya haram, minumannya haram dan dihidupkan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan. Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik. 
Abdullah bin Ahmad, putranya Imam Ahmad menyebutkan dalam kitab zuhud karya Imam Ahmad. Bani Israil ketika ditimpa bencana mereka keluar dari suatu tempat lalu mereka berdoa. Tapi bagaimana mungkin akan dikabulkan mereka membunuh dan penuhi rumah mereka dengan barang haram, maka Allah tidak mengabulkan doa mereka, dan hanya menambah kemurkaan mereka. 
Kata abu dzar. Jika kita ingin doa kita dikabulkan cukuplah berbuat baik, sebagaimana makanan di cukupkan dengan garam. 

1. Doa yang dipanjatkan adalah doa yang baik
2. Konsentrasi ketika berdoa
3. Tidak melakukan hal yang bisa menghalangi dosa yang kita kerjakan
4. Berbuat baik kepada orang, termasuk mendoakan saudara kita.  

Doa adalah obat. Doa termasuk obat yang paling bermanfaat, musuh bencana, doa akan melawannya dan akan mengobatinya, dan doa akan menghalangi turunya bencan dan akan, mengangkat bencana atau meringankan bencana ketika bencana turun, dan doa adalah senjata orang Mukmin. Sebagaimana Imam hakim meriwayatkan dalam shahihnya, Rasulullah berkata doa adalah senjatanya orang Mukmin, dan tiang agama dan cahaya langit dan bumi. 
Dan doa dalam menghadapi bencana ada tiga keadaaan;
1. Doa lebih kuat daripada bencan, sehingga doa kamu menolak bencana. 
2. Doa lebih lebih dibandingkan bencana, bencana lebih kuat sehingga  seorang hamba di timpa bencana. Namun terkadang doa bisa meringankan penyakit. 
3. Sama-sama kuat dan keduanya saling menyerang satu sama lain. Kalau doanya menang maka penyakit tidak jadi menimpa kita. 

Rasulullah bersabda sikap hati-hati tidak bisa menolak takdir, dan doa itu bermanfaat bagi musibah yang sudah turun dan belum turun. Ketika musibah turun doa itu juga bermanfaat paling tidak meringankan penyakit kita. Sesungguhnya bencana itu akan turun lalu ketemu dengan doa lalu keduanya berperang sampai hari kiamat. Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa. Doa termasuk sebab yang paling kuat. Dan didalam mustadrak AL hakim dari hadis Ibnu Umar, nabi bersabda, doa bermanfaat bagi musibah yang sudah turun dan musibah yang belum turun, maka hendaknya kalian berdoa wahai hamba Allah. Jangan meremehkan doa, doa sebab yang paling kuat dalam memudahkan hidup kita. 
Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang bisa menambah umur kecuali kebaikan. Sesungguhnya seseorang akan terhalang mendapatkan rezeki disebabkan dosa yang dia lakukan. 

Dalam sebuah hadis Qudsi Allah mengatakan, Berdoalah kalian kepadaku niscaya aku akan kabulkan, Allah maha kaya. Maka, kalau doa kita belum di kabulkan paling tidak kita sudah Beribadah kepada Allah. Karena dalam sebuah riwayat lain Rasulullah pernah bersabda doa adalah ibadah. 
Termasuk sifat orang sombong adalah tidak mau berdoa. 

Ketika seorang hamba berdoa ada tiga kemungkinan
1. Allah langsung kabulkan sesuai yang ia minta. 
2. Allah tidak kabulkan sebagaimana yang ia minta, tapi Allah menghindarkan ia dari musibah
3. Doanya tidak dikabulkan, ia ditimpa musibah, namun Allah sumpah doanya dan di hari kiamat Allah kabulkan doanya. 

Intinya kita khuznudzon kepada Allah. 

Kelalaian hati, maksudnya, ketika ia berdoa ia tidak memahami apa yang ia baca. 
 

Senin, 20 April 2015

Cara Menghilangkan najis

Kajian ustadz Amir as soronji 
Masjid al mukmin, depan Warung Steak Jl Kaliurang. Km 6

Najis yang wajib dihilangkan, adakalanya najis itu ada di permukaan bumi atau permukaan tanah yang berhubungan dengannya, berupa tembok, dinding,mkolam,matamu segala tempat yang tergenang didalamnya air, serta bebatuan. Bagaimana cara mensucikannya? 

Cara mensucikannya, yakni cukup mensucikannya dengan disiram sekali, sehingga najisnya hilang. Artinya kalau ada najis dilantai, diambil satu gayung lalu disiram hilang, maka itu cukup kalau belum cukup disiram sampai hilang. Najis dihilangkan dengan cara menuangkan air diatasnya sekali saja. Dalilnya, karena nabi pernah memerintahkan disiramkan air kepada air kencing orang Arab Badui yang pernah kencing di masjid. Demikian pula apabila najis tersebut disiram air hujan atau disiram dengan air yang mengalir, itu juga sudah cukup. Apabila najis tersebut hilang, dnegan disiramkan air diatasnya atau dengan air hujan yang turun atau air yang mengakir diatasnya, maka hal itu cukup dalam mensucikannya. Patokannya sampe najisnya hilang. Atau terkadang kita tidak siram, kita basahi kain lalu kita Lap, maka itu tidak mengapa, yang penting najisnya hilang. 

Jika najis tersebut selain tanah atau yang berhubungan dengannya, jika najis tersebut dari anjing, dari babi, dan apa-apa yang keluar dari keduanya, maka bagaimana cara mensucikannya? Caranya dengan tujuh kali basuhan. Kalau yang tadi cuma sekali siraman air, maka untuk hak ini tujuh kaki basuhan. Basuhan yang pertama dengan tanah. Dengan cara tanah dicampur dengan salah satu basuhan. Bukan hanya tanah saja. Tidak isyaratkan dan diharuskan basuhan yang dicampur tanah basuhan pertama bisa yang kedua atau yang selainnya. 

Apabila anjing, menjilati bejana salah seorang dari kalian maka hendaknya ia mencuci bejana tersebut tujuh kali, yang pertama dengan tanah atau salah satu basuhan ya dengan tanah. Hukum ini umum, bagi bejana dan selainnya. Seperti pakaian dan kasur. Bukan hanya bejana. Kalau celana dijilati anjing maka cara menghilangkannya sama dicuci tujuh kali salah satunya dibasuh dengan tanah. 

Jika najis tersebut bukan anjing atau babi, seperti air kencing, kotoran manusia, darah. Darah ini ada khilaf Diantara para ulama apakah najis atau tidak. Kalau penulis mulakhash itu menganggapnya najis. Ini perdebatannya panjang dan kuat. Dan yang kuat darah tidak najis karena ada banyak riwayat para sahabat berdarah ketika shalat namun tetap melanjutkan shalat. Namun darah haid dan nifas ulama sepakat itu najis.

Najis diatas dicuci dengan air, disertai dnegan gosokan atau dikucek, dan diperas. Jadi kalau baju kena air kencing, dicuci dulu, dikucek lalu diperas. Sampai najisnya hilang sehingga tidkw tersisa zatnya najis dan warnanya najis. 

Benda-benda yang dicuci itu ada tiga macam;
1. Benda yang bisa kita peras, misalnya pakaian, maka harus diperas. 
2. Benda yang tidak bisa diperas, dan bisa dibalik seperti kulit dan yang semisalnya. Contohnya karpet, susah di peras. Kalau kena bagian najis gimana, cuci bagian atasnya kemudian dibalik dan dicuci bagian bawahnya. 
3. Benda yang tidak bisa diperas dan tidak bisa dibalik, maka harus dipukul-pukul atau diinjak-injak. Contoh karpet yang permanen, cara mensucikannya, dicuci, dipukul-pukul, diinjak dan diletakkan sesuatu diatasnya yang berat sehingga hilang najisnya, dengan air. 

Ember yang berisi air kena najis, misalnya air kencing manusia maka cara menghilangkannya, tambah air ke ember sampai najisnya hilang. 

Jika samar, tidak diketahui tempat najis pada badan atau pakaian, atau tempat yang kecil, maka wajib mencuci bagian yang dimungkinkan adanya najis padanya. Sehingga dapat dipastikan hilangnya najis tersebut, jika seseorang tidak tahu disisi mana najis tersebut, maka ia mencuci semuanya. 

Cukup cara mensucikan air kencing anak kecil yang belum memakan makanan, cukup dipercik dengan air. Bayi yang masih menyusui. Air kencingnya dibersihkan dnegan cara dipercik saja. Dalilnya berdasarkan hadis ummi qais, bahwasanya ummu qais membalas anaknya yang masih kecil yang belum makan makanan kepada Rasulullah, lalu Rasulullah mendudukinya dalam pangkuannya, lalu ia kencing di pakaiannya Rasulullah. Lalu beliau meminta air, beliau memercikkannya dengan air dan beliau tidak mencuci bajunya. 
Jika anak tersebut sudah memakan makanan, karena ingin dan menjadi pilihannya, maka air kencingnya seperti air kencing orang dewasa, hukumnya sama. Cara mensucikannya dicuci. Demikian pula kencing anak perempuan yang masih kecil, seperti kencing wanita yang sudah dewasa. Air kencing anak perempuan yang belum makan makanan cara mensucikannya di cuci. Kenapa dibedakan anak kecil laki-laki dan perempuan? Sebagian ulama ada yang mencari alasannya. Karena anak laki-laki sering digendong karena disukai. Karena sering digendong maka diberi ruksah. Sebagian lain juga mengatakan sudah seperti itu darisananya tidak bisa diutak-atik.