Kajian oleh ustadz Zaid Susanto
Masjid Pogung Raya
Setiap manusia tempatnya kesalahan,
Untuk menghindari seringnya kita terjerumus dari kesalahan, maka kita perlu mengetahui pintu-pintunya.
Kemaksiatan itu memiliki sebab dan memiliki pendahuluan, yang akhirnya akan mengantarkan kepadanya. Kemaksiatan itu memiliki pintu masuk yang menyebabkan seseorang masuk kedalam kemaksiatannya, sebagaimana kebaikan ada pintunya, maka kemaksiatan ada pintu dan kuncinya.
Mengetahui perkara yang menyebabkan seorang yang terjemurus dalam kemaksiatan, itu adalah sangat penting. Supaya seseorang bisa menjauhi kemaksiatan dan menjaga diri agar tidak terjatuh dalam kemaksiatan.
Sahabat hudaifah Ibnu Yaman berkata dulu para sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang kebaikan-kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena aku takut kalau keburukan itu akan menemuiku, aku takut aku akan terjerumus dalam keburukan itu.
Kata seorang penyair, aku mengetahui keburukan bukan untuk melakukannya tetapi untuk menghindarinya.
Penyebab kemaksiatan kepada Allah itu banyak.
Maksiat itu ada dua macam.
1. Meninggalkan kewajiban.
2. Melanggar aturan, atau mengerjakan perkara yang haram.
Kemaksiatan yang paling besar adalah, sibuknya manusia untuk mengerjakan perkara yang tidak bermanfaat bagi dia dan tidak ada kepentingan baginya.
Contohnya, Shalat, ia tidak shalat karena sibuk dengan yang lain. Contoh lain Tidak menutup aurat, karena sibuk membuka aurat dan yang lainnya.
Maka cek diri kita, apakah yang kita lakukan sudah bermanfaat atau tidak bermanfaat.
Sesuatu yang menyibukkan diri dalam hal yang tidak bermanfaat itu adalah maksiat. Maka Imam Syafii mengatakan, jiwa itu kalau tidak disibukkan dengan pekerjaan bermanfaat maka jiwa akan menyibukkan anda dengan yang tidak bermanfaat.
Pekerjaan yang tidak bermanfaat itu ialah yang tidak mendatangkan manfaat bagi dunia dan akhirat.
Contoh nonton bola. Kalau dipikir, nonton bola jam 2 malam, itu faedah dunianya apa? Apa badan jadi sehat, IQ jadi nambah, atau mata jadi tajam pandangannya? Ada manfaatnya? Jujur?
Kalau faedah agama, apa faedahnya bagi agama kita? Apakah kita nonton bola sambil berdzikir?
Paling-paling dzikir ya kalau tim kesayangan kebobolan, dzikir ya astagfirullah Al adzim.
Maka, Jika perkara ini tidak ada faedah dunia dan akhirat maka ini adalah pintu maksiat. Meninggalkan suatu perkara yang tidak manfaat, adalah sebuah sebab untuk mencapai kesempurnaan keislaman seseorang dan keimanan seseorang.
Oleh karena itu pernah nabi bersabda, Diantara tanda baiknya keislaman seseorang, meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat. Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-tirmidzi, Ibnu majah, di hasankan oleh Imam Nawawi dan al albani.
Barangsiapa yang menyibukkan dengan perkara yang tidak ada manfaatnya, perkara yang percuma dan memberikan kepada dunia semua waktunya, atau berlebih-lebih dalam menikmati perkara yang mubah, Misalnya tidur, tidur yang berlebihan. Makan, makan yang berlebihan. Makan di Warung kucing, makan lima ribu ngobrolnya berjam-jam, perkaranya mubah, tapi berlebih-lebihan dan perkara yang mubah ini tidak dijadikan sebagai perkara atau sarana untuk mengingatkan agar bertaqwa kepada Allah maka ia telah membuka pintu kemaksiatan bagi dirinya sendiri.
Adapun pintu-pintu maksiat adalah anggota tubuh manusia, yang paling berbahaya ada empat;
1. Mata.
2. Lisan.
3. Akal.
4. Anggota tubuh lainnya.
Dikatakan oleh Imam ibnul qayyim, barangsiapa yang menjaga empat anggota ini maka ia telah menjaga agamanya yakni:
1. Pandangan-pandangan
2. Bersitan-bersitan pikiran
3. Ucapan-ucapan
4. Langkah-langkah
Maka seorang manusia hendaknya menjadi penjaga dirinya sendiri di depan empat pintu ini. Hendaklah ia betul-betul berjaga-jaga di garis depan pintu ini, karena dari pintu ini musuh itu akan masuk, siapa itu? Syaitan.
Manusia memiliki dua musuh. Barangsiapa yang belum bisa mengalahkan musuh yang ada didalam jiwanya maka ia tidak bisa mengalahkan musuh yang ada di luar jiwanya. Musuh Intern itu adalah jiwanya, asalnya jiwa itu senantiasa memerintahkan diri untuk melakukan keburukan. Kalau seseorang itu tidak bisa mengalahkan musuh Intern maka ia tidak bisa mengalahkan musuh diluar.
Musuh diluar itu ada tiga
1. Iblis/syaitan
2. Orang kuffar
3. Orang munafik
Orang yang tidak bisa mengalahkan musuh didalam jiwanya maka ia tidak akan bisa mengalahkan musuh di luarnya.
Orang yang tidak bisa mengalahkan dirinya untuk bangun shalat subuh tidak akan bisa mengalahkan musuh di luarnya. Contoh Kalau tangan anda masih sakit asam urat maka tangan anda tidak bisa digunakan memukul orang.
Maka ketahuilah pintu-pintu kemaksiatan ini agar kita bisa terhindar dari keburukan dan kemaksiatan.